Data dari Laporan Kilasan Kinerja 2018 Kemdikbud, mencatat bahwa 1,2 juta atau 69% dari 1, 17 juta ruang kelas di seluruh Indonesia alami kerusakan.

Artinya, lebih dari setengah jumlah siswa yang menuntut ilmu di negeri ini harus belajar dalam ruang kelas yang jauh dari kata nyaman, Bahkan tak jauh dari ibu kota Jakarta, masih didapati kelas-kelas yang beralas tanah merah, dinding berlubang, atap yang bocor, jendela kaca yang pecah, bahkan nyaris roboh.

Seperti kelas-kelas dari Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Anwarul Hidayah, Pandeglang, Banten, Madrasah yang berdiri sejak tahun 1981 tersebut belum pernah dilakukan renovasi besar sama sekali.

Sahabat bisa membayangkan kondisi fisik bangunan yang sudah berdiri 40 tahun yang lalu?

Kayu-kayu penyangga mulai rapuh, bilik-bilik yang digunakan untuk dinding sudah bolong di sana sini, genteng mulai lapuk dan bocor, Jika musim panas, ruang kelas sesak dengan debu karena kelas-kelas hanya beralas tanah merah, Jika hujan akan datang, maka anak-anak segera dipulangkan karena khawatir bangunan roboh dan menimpa mereka. Miris!

Hal serupa juga dialami SDIT Fatihul Hadi Botik di Desa Mangkung, Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ruang kelas yang hanya dibatasi triplek, sering kali tak cukup meredam suara-suara dari kelas lain. Belum lagi udara panas dari asbes yang terbakar sinar matahari semakin membuat suasana belajar sangat tidak nyaman.

Oleh karna itu sahabat baik mari kita bersama-sama untuk membantu renovasi sekolah agar semua orang mendapat kesempatan untuk belajar dalam keadaan Nyaman.

Kami bagi kedalam beberapa program Renovasi Bangunan, Penyediaan Sarana Pembelajaran, dan Penyediaan Sarana MCK Sekolah.

Sahabat baik, mari kita wujudkan Sekolah yang nyaman untuk sahabat kita yang ada di pelosok daerah dengan cara berdonasi Sekarang.